Andrew & Jessica's Wedding at The Royal Santrian Luxury Beach Villas
Memilih jurusan yang sama tapi berada di angkatan yang berbeda, Andrew dan Jessica sempat berada di satu kelas yang sama tapi belum menyadari satu sama lain. Karena penyelesaian skripsinya tertunda satu semester, Andrew pun harus mengerjakan skripsi pada angkatannya Jessica.
Jas Pengantin : Agus Lim | Decoration : Classy Decor | Venue: The Royal Santrian Luxury Beach Villa
Jas Pengantin : Agus Lim | Decoration : Classy Decor | Venue: The Royal Santrian Luxury Beach Villa
OUR LOVE STORY Memilih jurusan yang sama tapi berada di angkatan yang berbeda, Andrew dan Jessica sempat berada di satu kelas yang sama tapi belum menyadari satu sama lain. Karena penyelesaian skripsinya tertunda satu semester, Andrew pun harus mengerjakan skripsi pada angkatannya Jessica. Sejak berkenalan karena berada di kelas skripsi yang sama, Andrew dan Jessica jadi sering jalan bersama dan akhirnya hubungan mereka berkembang menjadi pacaran. Setelah dua tahun berpacaran, Andrew dan Jessica memutuskan untuk belajar bahasa ke China selama satu tahun. Namun, karena merasa tidak betah, Andrew dan Jessica hanya bertahan di China selama enam bulan saja. Kembali dari China, Andrew dan Jessica sempat menjalani hubungan jarak jauh karena Jessica harus membantu usaha ibunya yang berada di Surabaya. Sampai akhirnya pada suatu hari, Andrew mengatakan bahwa ia tidak ingin menjalani hubungan jarak jauh lagi dan meminta Jessica untuk menikah dengannya, sehingga mereka tidak perlu lagi terpisah jauh. Andrew sangat santai menyampaikan hal tersebut kepada Jessica, bahkan sambil bercanda. Nyatanya ajakannya untuk menikah memang serius, dan mereka berdua pun menyampaikan rencana tersebut kepada orangtua dan keluarga.
WILL YOU MARRY ME Andrew dan Jessica bukan lah pasangan yang romantis. Jessica tidak suka dengan bunga dan semua hal yang cute. Mereka berdua juga tidak pernah saling memberikan kejutan pada saat ulang tahun, tidak pernah merayakan hari valentine, dan sebagainya. Sebenarnya Jessica juga tidak mengharapkan sebuah cincin karena saat itu keduanya memang sedang mempersiapkan pernikahan dan memilih vendor. Namun suatu hari, Andrew meminta Jessica untuk mengambilkan sesuatu di dalam dashboard mobil dan Jessica menemukan sebuah kotak cincin. Andrew kemudian mengatakan bahwa ia tidak pernah meminta kepada Jessica secara formal untuk menikahinya, jadi saat itu Andrew pun mengucapkan “Will you marry me?” Jessica kaget dan dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca, ia menjawab, “Ya masa gak jadi?” Kemudian Jessica mengenakan sendiri cincin pemberian Andrew dan berusaha menutupi tangis harunya. Jessica mengakui bahwa ia sangat menyukai cara Andrew melamarnya saat itu, karena tidak dibuat-buat dan apa adanya seperti hubungan mereka.
THE WEDDING THEME Tidak memiliki tema tertentu, Andrew dan Jessica hanya ingin agar pesta pernikahan mereka terlihat elegan dan berkelas. Karena Jessica tidak menyukai warna pink, jadi dipilihlah warna-warna dusty blue dan grey atau silver. Walaupun pesta yang diselenggarakan adalah sebuah pesta kecil yang intim, namun Andrew dan Jessica tidak ingin pesta mereka terlihat kosong dan kecil. Amor dari Classy Decor pun menyarankan untuk menggunakan banyak deretan lampu-lampu kecil, sehingga terlihat hangat tapi tidak menyilaukan.
THE WEDDING PREPARATION Memiliki waktu kurang dari setahun untuk mempersiapkan pernikahan, ditambah dengan kesibukan keduanya mengurusi bisnis bersama, membuat Jessica sempat menjadi `bridezilla`. Namun, Andrew dengan sangat sabar selalu menemani, menyemangati serta membantu Jessica. Jessica juga sangat bersyukur mempunyai empat orang adik yang sudah seperti panitia kecil yang mengurusi segala keperluan acara sangjit Andrew dan Jessica.
THE WEDDING ITEMS Venue. Tempat pertama yang Andrew dan Jessica kunjungi adalah Royal Santrian dan mereka langsung langsung jatuh cinta kepada villa mewah tersebut dan memutuskan saat itu juga untuk menjadikannya sebagai lokasi pernikahan mereka.
Pre-wedding Photo Session. Awalnya Andrew dan Jessica memutuskan untuk tidak mengadakan sesi foto pre-wedding karena selama pacaran pun keduanya memang jarang foto berdua dan juga merasa malas membayangkan repotnya melakukan foto pre-wedding. Tapi karena menyadari sedikitnya foto-foto berdua yang mereka miliki dan orang-orang di sekitar juga ikut mendorong, akhirnya Andrew dan Jessica memutuskan untuk melakukan foto pre-wedding mereka di Jepang.
Wedding Gown. Persiapan pernikahan Andrew dan Jessica berjalan dengan lancar, sampai tiba harinya Jessica melakukan fitting gaun pengantin untuk pertama kali. Ternyata hasil akhir gaun tersebut jauh berbeda dari yang ia harapkan dan sempat membuat Jessica sangat stress karena hanya tersiksa waktu dua bulan lagi sebelum hari H. Beruntung Jessica bertemu dengan Novia dari Atelier V Sposa yang menyanggupi membuatkan gaun dalam waktu yang terbilang cukup singkat. Jessica sangat senang karena Novia dapat memberikan saran-saran, namun tetap menyesuaikan dengan keinginan Jessica.
THE BEST MOMENT Karena sang ayah sudah tiada, Jessica memilih didampingi oleh sang ibu ketika berjalan menuju altar dan momen tersebut menjadi momen yang sangat emosional bagi Jessica. Ketika membacakan janji suci kepada satu sama lain juga menjadi momen yang paling berkesan. Padahal Andrew dan Jessica sempat berkata bahwa mereka tidak akan menangis saat mengucapkan janji suci pernikahan karena mereka tidak akan menghafal janji melainkan hanya membacanya saja sebagai bagian dari prosesi gereja. Namun pada hari H, ketika mendengarkan Andrew membacakan janjinya dan melihat Andrew menitikkan air mata ketika tiba giliran Jessica membaca janji sucinya, Jessica pun akhirnya tidak kuasa menahan air matanya. Acara setelahnya yang adalah sungkem kepada para ibu juga membuat Jessica tidak bisa berhenti menangis.