Perpaduan Jawa dan Palembang di Hotel Bidakara Grand Pancoran Jakarta
Christy dan Pandji awalnya adalah rekan kerja satu departemen. Ketika Pandji memulai masa kerjanya, Christy telah bekerja di perusahaan tempat mereka bertemu selama 2 tahun. Awalnya Christy dan Pandji sama-sama masih memiliki pasangan dan tidak punya ketertarikan apapun satu sama lain.
Christy dan Pandji
Wajib, foto bersama keluarga
Christy menarikan Tari Pagar Pengantin
Kedua pengantin memasuki venue
Para penari Palembang
Pelaminan khas Jawa pada acara resepsi Palembang
Foto pre-wedding yang menjadi pelengkap dekorasi
Venue : Hotel Bidakara Jakarta | Decoration : Akar Daun Decoration | Make Up Artist : Marlene Harima
Warna busana pengantin dan orang tua tidak wajib sama
Menyematkan cincin kawin
Upacara kacar kucur
Didampingi keluarga, Pandji memasuki tempat ijab kabul
Suasana ijab kabul
Akad nikah berbalut adat Jawa
Christy dan Pandji awalnya adalah rekan kerja satu departemen. Ketika Pandji memulai masa kerjanya, Christy telah 2 tahun bekerja di perusahaan tersebut. Awalnya Christy dan Pandji sama-sama masih memiliki pasangan dan tidak punya ketertarikan apapun satu sama lain. Beberapa bulan setelahnya hubungan mereka dengan pasangan masing-masing berakhir, dan tiba-tiba saja keduanya menjadi dekat. Pertemuan setiap hari di kantor membuat hubungan Christy dan Pandji semakin dekat. Tanpa disadari, mereka telah menjadi pasangan.
Hubungan mereka berjalan cukup baik selama 4 tahun, meski Pandji tidak lagi bekerja dan memutuskan menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur). Mereka sempat menjalankan hubungan jarak jauh (LDR) selama 17 bulan karena Christy mendapat penugasan kerja di Bangkok, Thailand dan Washington DC, Amerika Serikat. Sulitnya LDR jangan ditanya, komunikasi pun terbatas karena perbedaan zona waktu. Namun, agaknya itu yang menjadikan Pandji mantap melamar Christy. Saat kedatangannya ke Amerika Serikat di akhir tahun 2016, ia menyatakan maksudnya dan sebuah cincin saat malam pergantian tahun baru di tengah keriuhan Times Square, New York City, 31 Desember 2016.
Sekembalinya Christy ke tanah air pada awal Februari 2017, keduanya menyampaikan berita ini kepada keluarga besar dan dimulailah persiapan pernikahan sejak saat itu. Memiliki waktu persiapan yang cukup panjang, sekitar 14 bulan, hal pertama yang mereka lakukan setelah penentuan tanggal adalah reservasi lokasi resepsi dan mengontak wedding organizer (WO). Selebihnya, persiapan lebih intens dimulai sekitar H-6 bulan.
Ayah Christy banyak berperan dalam penetapan vendor terkait pernikahan mereka, terutama lokasi pernikahan dan WO. Pun termasuk konsep dekorasi sesuai keinginan Ayah Christy yang meminta dekorasi nuansa Jawa pada pelaminan resepsi meskipun adat yang digunakan adalah Sumatra Selatan, tradisional sekaligus elegan. Christy terlahir dari keluarga asal Palembang, Sumatra Selatan dan sesuai namanya, keluarga besar Pandji berasal dari Pati, Jawa Tengah. Sejak awal mereka memang mantap memilih pernikahan tradisional sebagai tema pernikahan.
Di hari-H, keinginan Pandji terwujud untuk menikah dengan adat Jawa Tengah di suatu tempat yang memiliki bangunan Joglo dan menggunakan beskap untuk pengantin pria serta Paes untuk pengantin wanita. Sedangkan resepsi giliran keinginan Christy menikah dengan adat Palembang agar bisa menarikan tarian Pagar Pengantin sebagai simbol melepas masa lajang dan perpisahan dengan orang tua.